Monday, August 24, 2009

Bagaimana I-Advertising Bekerja?

I-Advertising atau yang dikenal juga sebagai Web Advertising membutuhkan kepraktisan. Dengan pertimbangan bahwa dalam empat tahun ke depan, I-Advertising akan memperoleh porsi yang signifikan dalam alokasi dana pemasaran, pengiklan butuh mengetahui dan mengadopsi apa yang harus dibangun dan apa yang harus harus dibeli dalam rangka beriklan di Internet.

Ada tiga pilihan jenis situs bagi pengiklan untuk memasarkan produknya:

1. situs bertujuan ( destiniation sites ), yang menggunakan informasi, hiburan, dan barang-barang produksi bernilai tinggi untuk meraih user dan membawa mereka kembali;

2. situs mikro ( micro-sites ), sebuah kanal kecil yang terdapat di situs atau jaringan tempat kita beriklan;

3. kampanye banner ( banner campaign ) dan web advertising berbiaya rendah lainnya seperti sponsorhip . Produk yang dapat dijual secara online dan mudah dikiirim, atau dapat dikirim secara digital seperti musik, tiket, buku dan software, dapat menggunakan situs bertujuan ( destination sites ). Hal ini untuk mendukung segala sesuatu yang berkaitan dengan brand awareness dan dukungan purna jual. Tetapi bila Internet tidak memungkinkan perusahaan Anda menawarkan produk dengan lebih cepat, lebih murah atau lebih baik, sebaiknya Anda tidak memilih situs bertujuan.

Kemudian, penjualan produk yang kompleks seperti komputer, mobil, dan hasil-hasil industri lainnya dapat menggunakan situs Web untuk menghemat biaya, dan juga menyediakan layanan untuk menerangkan detail spesifikasi, konfigurasi, dan memperoleh dukungan produk secara online.

Situs Bertujuan ( Destination Sites )
Situs bertujuan merupakan pilihan bijak jika perusahaan berniat menggunakan Internet sebagai sarana full-fledge , untuk pertukaran informasi dengan pelanggan, seperti dalam penjualan buku. Pengiklan yang akan membangun destination sites harus memiliki pengalaman yang matang. Sebuah perusahaan bisa membelanjakan miliaran rupiah untuk membangun sebuah destination sites dan lebih banyak lagi untuk biaya pemeliharaannya. Sebuah situs yang tanggung ( half-baked ), hanya akan menghancurkan merek. Jangan anggap remeh jumlah interaksi dengan pelanggan yang terjadi. Anda harus memiliki tim customer service untuk menjawab seluruh e-mail yang masuk selama tujuh hari dalam seminggu.

Kedua, lisensi, bukan isi. Kebenaran isi menunjukkan citra pengiklan yang sesungguhnya. Ketika Toyota pertama kali berkecimpung dalam Web, mereka menciptakan tujuh majalah lifestyle yang berbeda. Sekarang, hanya " Car Culture " yang diingat dan besar kemungkinan menjadi penerbitan kendaraan besar. Hal ini mengajarkan bahwa isi haruslah berkaitan dengan jenis usaha.

Ketiga, promosi. Setiap kali situs baru diluncurkan, perusahaan harus mempromosikannya. Perusahaan yang bijak akan mengalokasikan setidaknya 20 persen dari keseluruhan dana interaktif mereka untuk mempromosikan situs online-nya. Perusahaan juga dapat mencantumkan alamat situs dalam iklan media cetak maupun televisi, kemasan produk dan lain-lain. Bisa juga digunakan pencantuman dalam search engine dan trading link dengan situs lain.

Situs Mikro (Micro-Sites)
Situs mikro memungkinkan pengiklan mengkomunikasikan keuntungan produk lebih mendalam dan mengumpulkan informasi mengenai pelanggan tanpa mengeluarkan biaya sebagaimana situs Web yang full-blown . Bagi para pengiklan yang menawarkan produk seperti busana dan alat-alat rumah tangga harus memperhatikan hal-hal berikut:

1. Menempatkan situs mikro di mana khalayak berada. Konon tiga juta dollar AS dibelanjakan Levi's untuk menempatkan situs mikronya pada semua situs-situs anak muda ternama selama berbulan-bulan. Perusahaan alat-alat rumah tangga seperti Whirpool harus melekatkan produk-produk terpilihnya di berbagai situs seperti remodeling.hw.net.

2. Petunjuk pemeliharaan merupakan bagian periklanan. Penyamaran kandungan komersial seperti dikemukakan dalam tajuk rencana alam mengurangi/merusak kepercayaan terhadap citra merek yang ingin dibangun.

Banner
Kebanyakan perusahaan yang memasarkan barang-barang kebutuhan konsumen (consumer goods ) harus menggunakan sumber daya mereka untuk membangun banner interaktif. Banner harus bisa mengundang orang yang melihatnya untuk mengkliknya, mendaftarkan diri untuk jadi pemenang (bila ada undian dan sejenisnya), dan memesan produk yang ditawarkan. Itu yang pertama.

Kedua, mensponsori isi/rubrik yang tepat. Bahkan, merek "Tide" milik P&G harus mencari cara untuk mensponsori jadwal online setiap Little League di negara-negara bagian. Sebuah logo dan positioning yang tepat, cukup untuk membuat sebuah impresi.

Ketiga, pemeliharaan situs korporasi. Perusahaan butuh berhadapan dengan publik yang menggunakan mesin pencari ( search engine ) dan melayani hubungan dengan investor ( investor relations ) dan kelompok-kelompok perekrutan ( recruiting groups ). Tetapi merek-merek yang telah dikenal luas sebaiknya jangan melumuri situsnya dengan informasi produk. Tabung saja buat berbagai kampanye kreatif.

Bayaran
Ruang iklan dan harga biro iklan/agensi selalu berubah-ubah. Karena itu sebaiknya para pengiklan selalu menegoisasikannya. Ukuran yang dipakai biasanya CPM, yakni biaya yang dikeluarkan untuk per seribu netter yang mengunjungi situs tertentu. Pengiklan juga bisa menggunakan hasil click-trough sebagai indikator keberhasilan iklan. Namun hal lazim adalah bila sejak awal sebuah perusahaan yang menyediakan ruang untuk beriklan, telah menentukan harga tertentu untuk setiap ruang atau jenis iklannya.


Related Links :
Internet Media Solutions l Superhostindo l Jababeka Business l Ayo Kencan l Kesaksian Kristen l Lirik Lagu Rohani Kristen

No comments: